Penelitian baru: 97% domain Indonesia rentan terhadap phishing dan spoofing

MIDDLETOWN, DELAWARE, USA, July 5, 2023/EINPresswire.com/ — Penelitian baru menemukan bahwa Indonesia memiliki tingkat perlindungan phishing dan spoofing yang sangat rendah. Hanya 2.945, kurang dari 3% dari total sampel domain Indonesia, yang benar-benar terlindungi, yaitu melaporkan dan menghapus email phishing yang keluar.

Penelitian yang dilakukan oleh EasyDMARC, platform otentikasi email, menguji 98.212 Domain Toplevel Kode Negara (CCTL) di Indonesia untuk mengevaluasi tingkat adopsi DMARC di negara tersebut. Analisis tersebut menunjukkan bahwa hanya 12.251 (12,47%) pemilik domain yang telah menerapkan DMARC pada beberapa titik, sementara sisanya rentan terhadap serangan siber.

DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance) membantu bisnis melindungi reputasi merek mereka, membangun kepercayaan dengan klien mereka, dan menjaga kepuasan pelanggan mereka. DMARC mendorong bisnis untuk melindungi domain mereka dengan lebih baik dan mencapai ketenangan pikiran. Kepatuhan DMARC mencegah spoofing, phishing, ransomware, dan serangan kompromi email bisnis (BEC).

Penelitian EasyDMARC menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari 12.251 domain dengan DMARC masih menggunakan kebijakan ‘none’. Konfigurasi ‘p=none’ tidak melakukan apa-apa untuk melindungi domain; hanya memberi tahu administrator tentang upaya phishing dan spoofing. Dari domain dengan DMARC, sekitar 2.575 memiliki kebijakan ‘quarantine’ (21,02%), sementara yang lainnya, sebanyak 2.945 memiliki kebijakan ‘reject’ (24,04%). Yang terakhir merupakan cara terbaik untuk memastikan tidak ada serangan phishing yang dapat masuk ke kotak masuk pelanggan Anda dan membahayakan nama perusahaan dan kepercayaan pelanggan.

Penelitian di Indonesia ini adalah yang pertama dalam sejarah analisis domain negara EasyDMARC yang menghasilkan persentase domain dengan kebijakan ‘reject’ lebih rendah dari 3%. Persentase tinggi domain dengan ‘p=none’ menunjukkan potensi adopsi DMARC. Namun, angka ini masih suram, mengingat keseluruhan 12,47% domain dengan DMARC.

Mengomentari penelitian ini, Gerasim Hovhannisyan, CEO dan co-founder EasyDMARC, mengatakan:

“Meskipun kebutuhan akan perlindungan siber universal, melindungi domain tingkat atas berbasis negara sangat penting. Kurangnya otentikasi domain pada domain-domain ini akan mengakibatkan peretasan pada organisasi pemerintah dan bisnis lokal, yang mengungkapkan data yang sangat sensitif dan berpotensi mahal. Tanpa adopsi DMARC, perusahaan lokal akan terus mengalami peningkatan peristiwa siber dan gangguan serta kerugian yang berkaitan.”

Tentang EasyDMARC

EasyDMARC adalah B2B SaaS berbasis cloud untuk memecahkan masalah keamanan email dan masalah pengiriman dengan hanya beberapa kali klik. Dengan alat-alat canggih, seperti Analisis Laporan DMARC

Anush Yolyan
EasyDMARC
+1 888-563-5277
email us here
Visit us on social media:
LinkedIn